Memilih Jodoh Persepektif Islam
Memilih Jodoh Persepektif Islam adalah
keputusan penting yang harus dilakukan oleh seorang muslim. Didalam Al-Qur'an
ditulis yang artinya: "Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian [yakni
laki-laki yang belum kawin atau wanita-wanita yang tidak bersuami, dibantu agar
mereka dapat kawin] diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari
hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika
mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Alloh Maha
Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui)". (QS. An-Nuur, No. Surat: 24,
Ayat: 32).
Allah menempatkan penekanan khusus pada pentingnya pernikahan dan perannya dalam kehidupan kita. Dan selain itu, ada juga hadist yang mengatakan nikah adalah sunnah rosul. Yang artinya: “Ada empat hal termasuk sunnah para Rosul; 1. Prawiro (malu melanggar), 2. Memakai minyak wangi, 3. Bersiwak/sikat gigi, 4. Menikah”. (HR. Tirmidzi). Selanjutnya, Yang artinya: “Adapun nikah itu sunnahku, barang siapa yang benci terhadap sunnahku maka dia bukanlah dari golonganku”. (HR. Bukhori).
Karena pernikahan dalam Islam adalah begitu penting, perlu untuk mencurahkan waktu yang berkualitas dan pertimbangan dalam memilih orang di mana Anda akan menghabiskan sisa hidup Anda. Disini akan kami paparkan Bagaimana Memilih Jodoh Menurut Islam.
Nabi bersabda Yang artinya:
Orang perempuan itu dinikahi karena empat hal:
1. Karena Hartanya ( yang banyak sertifikat )
2. Karena Keturunannya ( yang terhormat )
3. Karena Kecantikannya ( yang memikat )
4. Karena Agamanya ( yang ta’at )
Maka pilihlah orang perempuan yang mempunyai agama ( yang ta’at ) bila tidak kamu akan repot mengurusnya”. (HR. Bukhori).
Allah menempatkan penekanan khusus pada pentingnya pernikahan dan perannya dalam kehidupan kita. Dan selain itu, ada juga hadist yang mengatakan nikah adalah sunnah rosul. Yang artinya: “Ada empat hal termasuk sunnah para Rosul; 1. Prawiro (malu melanggar), 2. Memakai minyak wangi, 3. Bersiwak/sikat gigi, 4. Menikah”. (HR. Tirmidzi). Selanjutnya, Yang artinya: “Adapun nikah itu sunnahku, barang siapa yang benci terhadap sunnahku maka dia bukanlah dari golonganku”. (HR. Bukhori).
Karena pernikahan dalam Islam adalah begitu penting, perlu untuk mencurahkan waktu yang berkualitas dan pertimbangan dalam memilih orang di mana Anda akan menghabiskan sisa hidup Anda. Disini akan kami paparkan Bagaimana Memilih Jodoh Menurut Islam.
Nabi bersabda Yang artinya:
Orang perempuan itu dinikahi karena empat hal:
1. Karena Hartanya ( yang banyak sertifikat )
2. Karena Keturunannya ( yang terhormat )
3. Karena Kecantikannya ( yang memikat )
4. Karena Agamanya ( yang ta’at )
Maka pilihlah orang perempuan yang mempunyai agama ( yang ta’at ) bila tidak kamu akan repot mengurusnya”. (HR. Bukhori).
DALAM MENCARI PENDAMPING DUNIA AKHIRAT BAGI WANITA
Jangan sekedar mencari pendamping saja, tetapi carilah pasangan yang mau membimbing, yang mau mengajakmu menjadi wanita menutup aurat, menjadikan mu wanita ahli syurga (Sholehah) & yang berkata santun serta berakhlak mulia. Disamping itu juga carilah pendamping hidup atau suami yang mau mengingatkanmu menjadi wanita yang selalu menjaga kehormatan dan menjadikanmu selalu taat pada Allah SWT.
Tampan itu tidak ada manfaat, Jika dia mengajakmu bermaksiat.
Kaya juga tak berarti hebat, Jika dia membuat hidupmu tersesat.
Biarlah dia tak berpangkat, Asal menjadikanmu wanita terhormat.
Jika salah dia mau memperbaiki.
Bukan malah menghakimi.
Jika lupa dia mau mengingatkan.
Bukan malah menyalahkan.
Jika khilaf dia segera memaafkan.
Bukan malah mempersoalkan.
Utamakan yang beragama.
Karena itu yang akan menjadikanmu hidup bahagia dunia dan akhirat.
Karena dia mampu membimbingmu kejalan yang di Ridhoi.
Memilih Jodoh untuk
dijadikan istri atapun suami adalah yang terpenting karena ketaatannya dalam
beragama. Dan bagaimana kita dapat melihat ketaatan seseorang? Kalau di lihat
secara kasat mata manusia, bisa diperhatikan misalnya dari akhlaqnya yang
mulia, berbakti serta hormat kepada kedua orang tuanya, rendah hati dan khusyuk
, istiqamah (teguh pendirian), senang berinabah (taubat) dan pemaaf, suka
bersilaturahmi, dan masih banyak lagi cabang dari ketaatan itu. Jika akhlak
sudah baik maka mustahil berbuat aniaya terhadap orang lain terlebih lagi pada istri dan anak-anaknya. Wa Allahu 'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar